Thursday, 28 March 2013

Perbandingan Masyarakat Muktikultural Indonesia dengan Amerika



Setelah kita membaca Artikel

Masyarakat Multikultural Indonesia & Masyarakat Multikultural Amerika


Maka dapat Disimpulkan Perbandingannya :

Kesimpulan


Kebudayaan multikultural di Indonesia terbentuk secara alamiah. Sejak dari dulu Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Hindia-Belanda adalah masyarakat yang majemuk, muti-etnis, dan multikultural. Oleh sebab itu mengapa dinamakan Indonesia, jika dilihat dari maknanya...indo berarti campuran dan nesia berarti nation atau negara. Dari namanya pun sudah menggambarkan kemajemukan bagi negara ini.



Sementara kebudayaan multikultural yang ada di Amerika adalah terbentuk dari para imigran yang hijrah ke "benua baru" tersebut. Setelah Amerika masuk ke dalam wawasan orang Eropa maka berbondong-bondong orang-orang Eropa dari berbagai negara bermigrasi ke benua tersebut. Tidak hanya orang Eropa tapi juga orang-orang Afrika, dan juga Asia. Masyarakat multikultural yang ada di benua Amerika pada masa lalu adalah terbentuk dari hasil kolonialisme dan imperialisme. Orang-orang Afrika didatangkan ke Amerika untuk menjadi buruh kasar, sedangkan orang-orang Asia biasanya datang untuk tujuan berdagang.

Masyarakat Multikultural Amerika



Masyarakat Multikultural Amerika



Sejarah Amerika Serikat modern dalam berbagai macam hal merupakan sejarah urbanisme “ Amerika serikat itu lahir di pedesaan tetapi kemudian pindah kekota ”tulis Richard Hoster. Sejak permulaan sejarah bangsa ini sudah ada kota-kota, Philadepia dengan penduuduk kira-kira 25.000 pada tahun 1776 adalah salah satu kota terbesar di Britania raya. Pada tahun 1700 hanya ada 24 kota di Amerika Serikat yang penduduknya mencapai 25.000 orang atau lebih seluruh penduduk yang pada kala itu mencapai 201.655 pada tahun ini hanya merupakan 5% dari seluruh penduduk Amerika.


Bangsa Amerika Serikat selalu bangga bahwa mereka merupakan wahana pembaruan banyak suku dan bangsa, dan memandang negara mereka sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang tertekan. Pada awal abad 19 imigran yang berasal dari Irlandia dan Jerman menghadapi kebencian yang kadang-kadang meledak menjadi kian memuncak ketika jutaan imigran dari Eropa timur dan selatan berbondong-bondong memasuki Amerika. Dilain itu juga selama akhir abad ke-19 dan awal abad 20 banyak orang Amerika termasuk imigran generasi ke dua mulai mempertanyakan konsep imigrasi terbuka itu dan menganjurkan supaya dibatasi.


Hal ini yang merupakan awal dari kecurigaan antar satu kelompok yang sudah menetap di Amerika untuk membatasi akses masuk kelompok lain ke Amerika dengan maksud untuk mempertahankan status quo. Akan tetapi imigran terus berdatangan karena terpikat oleh harapan untuk dapat menempuh hidup yang lebih baik di dunia baru itu, namun sebuah pengharapan itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan pada imigran hanya mendapatkan gubuk-gubuk reot, pekerjaan gersang, dan kekerasan di jalan-jalan.


Dengan berkumpulnya jutaan etnis dengan latar belakang yang berbeda di Amerika, hal ini membuka sebuah celah konflik baru di Amerika. Ini terbukti pada abad ke-19 dan 20 terjadi sebuah konflik yang berujung pada pertengkaran berdarah antar satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Pada masa berkembangnya gagasan akan keberbedaan dalam satu wadah yang disebut dengan meltingport, dimana ada budaya asli yang dibawa dari masing-masing asal negara yang mendiami Amerika dan warga negara tersebut telah menyatakan dirinya sebagai satu kesatuan bangsa hampir sama dengan warga negara lainnya yakni warga negara Amerika Serikat warga yang mencari sebuah kebebasan dari ancaman penindasan ditanah asli.


Amerika Serikat merupakan negara yang sangat panjang dalam mencapai sejarah hingga seperti sekarang ini, dimana pengalaman masa lalu itu sangat dominan untuk membentuk sebuah kesadaran nasional yang mana kesadaran tersebut salah satunya adalah gagasan dalam memandang sebuah keberagaman yang ada ditilik dari sejarah bangsa Amerika Serikat terbentuk. Pluralisme di Amerika bukanlah suatu cita-cita untuk dipakai sebagai titik awal oleh penduduk, tapi fasilitas- fasilitas tersebut penduduk pada akhirnya terdorong menjadi korban saling tidak toleran yang menghancurkan dalam suatu negara yang terlalu besar dan berbeda-beda sehingga setiap segmen penduduk dapat dominan secara efektif.


Sebuah kelelahan yang dialami oleh penduduk Amerika dengan latar belakang yang berbeda dan konflik yang berkepanjangan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada, oleh karena itu rakyat Amerika berfikir bahwasanya konflik tidak akan selesai bilamana tidak ada yang memulai untuk berdamai dan sadar, negara Amerika Serikat ibarat sebuah kuali masak raksasa yang besar dan diisi dengan berbagai macam bumbu dimana bumbu tersebut adalah analaogi bangsa-bangsa yang beraneka ragam datang ke Amerika serta menyatakan diri sebagai bangsa Amerika,


Meltingpot adalah sebuah gagasan baru didunia untuk mengadopsi sistem keberagaman yang ada disana, meltingpot juga sebagai sarana memahami satu sama lain antar bangsa bahwasanya sebuah keberbedaan berlaku jika satu sama lain akan saling mengerti esensi kebersamaan senasib dan sepenanggungan. Hal ini juga diperkuat dengan pembentukan Undang-undang hak sipil di Amerika, dimana sebelum ada Undang-undang ini ketentuan soal hak istimewa ada ditangan warga ketutunan Anglo Saxon Amerika dan membantasi warga non kulit putih terutama bagi mereka yang berkulit hitam dan kuning yang diperlakukan hanya sebagai budak belian. Nyatanya dengan keadaan ini semakiun menimbulkan pertetangan antar etnis di Amerika, dengan masuknya sebuah kesadaran rasional bahwa hak istimewa seluruh warga bangsa anpa memandang SARA adalah sama



B. Implementasi gagasan Multikulturalisme Amerika Serikat


Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776 telah mengumandangkan janji kebebasan terhadap setiap warga negaranya dan seperti yang telah dikatakan dalam deklarasi kemerdekaan Amerika, bahwa semua orang telah diciptakan sederajat. Namun arti sebuah kebebasan dan persamaan derajat dalam masyarakat Amerika masih belum nampak dalam kehidupan sehari-hari. Sementara kemerdekaan telah didapatkan oleh orang kulit putih yang lebih dominan di masyarakat Amerika, di lain pihak para budak maupun para warga minoritas belum memiliki kemerdekaan dalam diri mereka karena masih ada belenggu dan pembatasan terhadap budaya masyarakat Amerika yang didominasi oleh orang kulit putih.


Implementasi multikulturalisme di Amerika tidak memakan waktu yang sedikit, namun melalui berbagai proses yang kompleks. Mulai dari kebudayaan yang bersifat monokulturisme hingga menjadi multikulturisme. Semakin banyak imigran yang datang untuk menetap di Amerika maka budaya mereka menjadi semakin majemuk. Meskipun berasal dari berbagai etnik, namun di Amerika tidak menghilangkan budaya asal, tapi kultur-kultur baru yang ada diakomodir dengan baik dan masing-masing memberikan kontribusi untuk membangun budaya Amerika, sebagai sebuah budaya nasional.


Bangsa Amerika berusaha memperkuat bangsanya dengan kemajemukan yang mereka miliki. Pada kisaran tahun 1960-an masih ada sebagian masyarakat Amerika yang merasa hak-hak sipilnya belum terpenuhi. Kelompok orang Amerika yang memiliki warna kulit hitam, atau imigran Amerika Latin, dan etnik minoritas lainnya.


Atas dasar itulah mereka mengembangkan multikulturisme, yang menekankan penghargaan dan penghormatan terhadap hak-hak minoritas, baik dilihat dari segi etnik, agama, rasatau warna kulit. Multikulturalisme menjadi kekuatan untuk membangun sebuah bangsa yang maju,dengan berbagai latar belakang, baik itu etnik, budaya, ras, dan bahasa. Tentu saja dengan saling menghargai, menghormati, dan toleransi. Meskipun berbeda namn, memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mencari kehidupan dan membesarkan nama bangsa di dunia.


Dalam era sekarang ini bisa kita lihat kemunculan Obama sebagai presiden Amerika yang di usung Partai Demokrat. Hal ini akan menjadi sangat menarik apabila dilihat dari konteks multikultural Amerika. Amerika yang pada awalnya didominasi oleh para imigran kulit putih dari Eropa, tetapi pada perkembangannya saat sudah menjadi negara yang kaya dan maju, Amerika menjadi sebuah negara yang begitu multikultur.


Perjuangan golongan kulit hitam yang ada di Amerika tidaklah mudah dan tidak membutuhkan waktu yang singkat. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak sipil orang kulit putih. Seperti munculnya tokoh Martin Luther King dan Malcom X yang melakukan pendobrakan rasial melalui jalur politik. Mungkin bisa dinilai perjuangan mereka belum berhasil, namun semangat perjuangan mereka terus tertanam dan menginspirasi orang kulit hitam lainnya.


Perjuangan terus dilakukan sehingga orang kulit hitam memperoleh peran yang penting di berbagai bidang. Dengan berjalannya waktu dan melalui berbagai proses, maka kebijakan rasial orang kulit putih mulai terkikis. Masyarakat Amerika kemudian menjadi suatu kekuatan besar dengan berbagai etnik yang berbeda. Perbedaan ini menjadi kekuatan besar bagi mereka untuk mengembangkan dan memajukan Amerika itu sendiri.


Dengan terpilihnya Obama sebagai presiden Amerika, maka sudah sangat jelas menunjukan bahwa perbedaan bukan merupakan halangan untuk menjadi sebuah negara yang maju. Obama sendiri merupakan golongan kulit hitam, dan dia berhasil memperoleh suara terbanyak dalam pemilu dan mejadi presiden Amerika. Hal ini menunjukan betapa Amerika memiliki rasa saling menghargai, menghormati, dan toleransi.


Nilai-nilai tentang kehidupan multikuluralisme di Amerika Serikat


Nilai-nilai yang dapat kami dapatkan


· Nilai toleransi


Antara satu dengan yang lain, dalam hal ini mereka yang memiliki perbedaan suku ras dan agama memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Mereka mampu menerima satu dengan yang lainnya tanpa memandang perbedaan. Dalam hal ini dapat kitalihat dari terpilihnya presiden Barack Obama dimana beliau adalah orang berkulit hitam, tetapi orang berkulit putih tetap dapat menerimanya sebagai presiden AS. Ini menunjukkan suatu toleransi yang tinggi antar ras kelompok.


· Nilai persatuan


Dalam hal ini kita dapat melihat nilai persatuan di dalam gagasan AS mengenai melting pot, dimana gagasan ini membuat meleburnya semua budaya ras dan keyakinan menjadi satu dibawah naungan Amerika Serikat. Ini adalah suatu cara juga untuk mempersatukan mereka yang berbeda dan juga cara untuk meminimalisir konflik-konflik yang timbul sebagai akibat dari banyaknya perbedaan yang ada.



· Nilai keberagaman


Nilai keberagaman ini dapat dilihat dari mereka yang menjadi bangsa Amerika atau mengaku sebagai bangsa Amerika bukan merupakan masyarakat yang homogeny, tetapi suatu masyarakat yang heterogen. Tetapi dalam keheterogennan mereka, mereka tetap dapat menjadi satu tanpa harus menghapus keheterogenan mereka. Mereka tetap dapat menjadi diri mereka sendiri walaupun satu dalam bangsa Amerika. Pemerintah Amerika memberikan kebebasan kepada siapapun imingran yang memilih untuk tetap tinggal di Amerika. Mereka tinggal di Amerika tetap mempertahankan budaya asal mereka atau tidak itu bukan merupakan permasalahan bagi pemerintah Amerika.

Masyarakat Multikultural Indonesia



Masyarakat Multikultural Indonesia


Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat multikultural. Bila kita mengenal masyarakat sebagai sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka mampu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Linton), maka konsep masyarakat tersebut jika digabungkan dengan multikurtural memiliki makna yang sangat luas dan diperlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat mengerti apa sebenarnya masyarakat multikultural itu.


Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.


Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana stiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.


Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.


Model masyarakat multikultural ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.


Dalam model masyarakat multikultural ini, sebuah masyarakat dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut, yang coraknya seperti sebuah mozaik. Didalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, mempunyai kebudayaan seperti sebuah mozaik tersebut.


Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana setiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat.


Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.


Masyarakat multikultural ini harus dipahami dan memaknai dalam konteks masa kini dan masa depan yang harus terus ditanamkan. Masyarakat multikultural dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah salah satu dari empat pilar kehidupan bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.


Pancasila adalah falsafah dan dasar negara yang menjadi landasan ideal bangsa Indonesia. UUD 1945 adalah landasarn konstitusional yang mendasari penyelenggaraan kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. NKRI adalah pemersatu bangsa dan Bhineka Tunggal Ika adalah perekat persatuan dalam untaiam kemajemukan.




Faktor Penyebab Multikultural di Indonesia


Merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa ditolak bahwa negara
Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain. Oleh karena itu, bangsa Indonesia disebut sebagai masyarakat multikultural yang unik dan rumit. Tahukah kamu apa yang menyebabkannya? Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural dan multiras.



Faktor-faktor tersebut antara lain:


1. Faktor Sejarah Indonesia


Di mata dunia, Indonesia adalah negeri yang kaya dan subur. Segala sesuatu yang diperlukan semua bangsa tumbuh di Indonesia. Misalnya, palawija dan rempahrempah.


Oleh karena itu, Indonesia menjadi negeri incaran bagi bangsa lain. Sejak tahun 1605 bangsa Indonesia telah dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain yaitu Portugis, Belanda, Inggris, Cina, India, dan Arab. Kesemua bangsa tersebut datang dengan maksud dan tujuan masing-masing. Oleh karena itu, mereka tinggal
dan menetap dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki struktur ras dan budaya yang makin beragam.



2. Faktor Geografis


Apabila dilihat secara geografisnya Indonesia berada di jalur persilangan transportasi laut yang ramai dan strategis. Karenanya banyak bangsa-bangsa pedagang singgah ke Indonesia sekadar untuk berdagang. Bangsa-bangsa tersebut seperti Arab, India, Portugis, Spanyol, Inggris, Jepang, Korea, Cina, Belanda, Jerman, dan lain-lain. Kesemua bangsa tersebut mempunyai struktur
budaya yang berbeda-beda. Persinggahan ini mengakibatkan masuknya unsur budaya tertentu ke negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masuknya bahasa Inggris, bahasa Belanda, agama Islam, Nasrani, Hindu, dan Buddha.




3. Faktor Bentuk Fisik Indonesia


Apabila dilihat dari struktur geologinya, bangsa Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng benua besar. Hal ini menjadikan Indonesia berbentuk negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik fisik sendiri-sendiri. Untuk mempertahankan hidup, masyarakat di
masing-masing pulau mempunyai cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi fisik daerahnya. Oleh karena itu, masing-masing pulau juga mempunyai perkembangan yang berbeda-beda pula. Teknologi, budaya, seni, bahasa mereka pun berbeda-beda yang akhirnya membentuk masyarakat multikultural.




4. Faktor Perbedaan Struktur Geologi


Sebagaimana telah diungkapkan di atas bahwa pada dasarya Indonesia terletak di antara tiga pertemuan lempeng, yaitu lempeng Asia, Australia, dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia mempunyai tiga tipe struktur geologi yaitu tipe Asia dengan struktur geologi Indonesia Barat, tipe peralihan dengan zona
geologi dengan struktur geologi Indonesia Tengah, dan tipe Australia dengan struktur geologi Indonesia Timur. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan ras, suku, jenis flora dan faunanya.




Mewujudkan Masyarakat Multikultural


3 dasar yang dapat dijadikan acuan untuk pendidikan multikultural:


1. Pengakuan terhadap identitas budaya lain


2. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyrakat


3. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat]




3 tahap pemecahan masalah:


1. Tahap orientasi: bertanya dan saling memberikan informasi


2. Tahap evaluasi: membahas dan saling bertukar pendapat


3. Tahap kontrol: menyarankan dan mencari jalan keluar



Manfaat Masyarakat Multikultural


1. Dapat digali kearifan buadaya yang dimiliki oleh setiap budaya


2. Muncul rasa penghargaan terhadap budaya lain


3. Merupakan benteng pertahanan terhadap ancaman


4. Alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera


5. Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli.



Karateristik Masyarakat Multikultural Di Indonesia Masyarakat indonesia belum bisa dikatakan sebagai masyarakat multikultural yang sempurna. Hal ini diindikasikan dari hal-hal berikut.


1. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya.


2. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi.


3. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan.



Sebagai bangsa yang pluralistik, dalam membangun masa depan bangsa dipandang perlu untuk memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama yang ada di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarnai perilaku dan kegiatan masyarakat. Berbagai kebudayaan itu jalan beriringan, saling melengkapi dan saling mengisi, tidak berdiri sendiri-sendiri, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks itu pula maka ribuan suku bangsa sebagai masyarakat yang multikultural yang terdapat di Indonesia serta potensi-potensi budaya yang dimilikinya harus dilihat sebagai aset negara yang dapat didayagunakan bagi pembangunan bangsa ke depan. Intinya adalah menekankan pada pentingnya memberikan kesempatan bagi berkembangnya masyarakat multikultural yang masing-masing harus diakui haknya untuk mengembangkan dirinya melalui kebudayaan mereka.

Hal ini juga berarti bahwa masyarakat multikultural harus memperoleh kesempatan yang baik untuk menjaga dan mengembangkan kearifan budaya lokal mereka ke arah kualitas dan pendayagunaan yang lebih baik. Unsur-unsur budaya lokal yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat menjadi bagian dari kebudayaan bangsa, memperkaya unsur-unsur kebudayaan nasional. Meskipun demikian, misi utamanya adalah mentransformasikan kenyataan multikultural sebagai aset dan sumber kekuatan bangsa, menjadikannya suatu sinergi nasional, memperkukuh gerak konvergensi, keanekaragaman.

Oleh karena itu, walaupun masyarakat multikultural harus dihargai potensi dan haknya untuk mengembangkan diri sebagai pendukung kebudayaannya di atas tanah kelahiran leluhurnya, namun pada saat yang sama, mereka juga harus tetap diberi ruang dan kesempatan untuk mampu melihat dirinya, serta dilihat oleh masyarakat lainnya yang sama-sama merupakan warga negara Indonesia, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan tanah leluhurnya termasuk sebagai bagian dari tanah air Indonesia.

Dengan demikian, membangun dirinya, membangun tanah leluhurnya, berarti juga membangun bangsa dan tanah air tanpa merasakannya sebagai beban, namun karena ikatan kebersamaan dan saling bekerjasama.

Tuesday, 19 March 2013

Merajut Kebersamaan Dalam Sebuah Perbedaan


Merajut Kebersamaan Dalam Sebuah Perbedaan







Kebersamaan memang indah. Banyak persoalan yang akan lebih mudah di selesaikan. Sebaliknya bila kebersamaan terkoyak akan pahit rasanya dan akan banyak pengorbanan yang dibutuhkan untuk merajutnya kembali.


Merajut dalam bahasa melayu mengandung pengertian menyatukan perca dengan cara menjahitnya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengertiannya yang lebih luas adalah menyatukan berbagai unsur atau pendapat dalam satu bentuk yang sekata.


Manusia memang tercipta dengan membawa karakter dan sifat masing-masing individunya yang tentu saja berbeda satu sama lain. Tetapi hendaknya perbedaan yang ada jangan dijadikan sebagai sesuatu yang dapat mengkandasnya sebuah hubungan.


Cobalah untuk melihat sebuah perbedaan dari sudut pandang lain yang mana dengan adanya perbedaan sepasang manusia bisa saling mendukung dan saling melengkapi kekurangan dengan kelebihan pasangannya.


Mempersatukan perbedaan dalam sebuah kebersamaan tidaklah mudah semudah membalik telapak tangan. Namun ketika ada niat dan ditindaklanjuti melalui perbuatan , maka tidak ada sulit terlebih ketika masing-masing menyadari bahwa kita ada karna sama-sama diciptakan oleh ALLAH SWT.


Adanya kebersamaan di tengah banyaknya perbedaan merupakan hal yang indah dan sulit terjadi, inilah yang terjadi di Indonesia saat ini walaupun banyak perbedaan di antara masyarakat yang ada dan walaupun juga sulit tetapi rakyat Indonesia dapat menumbuhkan kebersamaan di antara mereka.


Perbedaan-perbedaan yang ada itu dapat berupa perbedaan suku, agama, maupun perbedaan budaya. Kesulitan-kesulitan dalam menciptakan kebersamaan itu bisa saja karena masalah ketidakcocokkan, misalnya antara orang yang berbeda suku maka kepentingannya serta kebudayaannya pun berbeda sehinggga sulit untuk berkumpul bersama dan menciptakan kebersamaan karena perbedaan itu.


ALLAH SWT menciptakan negeri kita tercinta ini memang terdiri dari orang-orang yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda pula. Masyarakat Indonesia bisa disebut masyarakat plural artinya masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam orang yang memiliki latar belakang yang bermacam-macam pula.


Kebersamaan di dalam masyarakat yang memiliki latar belakang yang bermacam-macam akan sulit dicapai, hal ini dapat terjadi karena perbedaan yang ada menjadi suatu penghalang dalam mencapai kebersamaan. Maka oleh sebab itu cara yang tepat untuk menciptakan kebersamaan adalah dengan menghilangkan perbedaan yang ada dengan cara bersikap saling menghargai dan saling menghormati perbedaan yang ada.


Indonesia juga memiliki semboyan yang menyatukan rakyat Indonesia Yaitu Bhineka Tungga Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, artinya walaupun masyarakat Indonesia berbeda-beda tetapi harus bisa menjadi satu kesatuan yang utuh serta bis tercipta kebersamaan. Bila hal itu dapat tercipta bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara yang kokoh serta menjadi negara yang maju.


Kita ilustrasikan saja Indonesia sebagai seikat bunga yang didalamnya ada berbagai macam jenis bunga, berbagai macam jenis bunga itu adalah rakyat Indonesia yang memiliki berbagai macam latar belakang.


Kita lihat saja bila jenis-jenis bunga itu tidak disatukan menjadi satu kesatuan maka akan terlihat biasa-biasa saja tetapi jika berbagai macam jenis bunga itu kita jadikan satu ikat maka bunga-bunga itu akan tampak lebih indah. Sekarang tinggal usaha kita bagaimana untuk menyatukan dan menciptkan kebersamaan di antara rakyat Indonesia dan bila itu sudah tercipta Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik.












Kebersamaan yang tercipta di antara perbedaan bisa kita ciptakan dengan sikap saling menghargai perbedaan yang ada, maksudnya kita jangan menganggap perbedaan yang ada itu sebagai sesuatu yang buruk bagi kita dan juga menganggap bahwa perbedaan itu hanya menghalang-halangi untuk menciptakan kebersamaan. Kita harus menganggap bahwa semua rakyat Indonesia adalah sama.






Masalah-masalah yang banyak timbul di Indonesia sekarang ini justru semakin menumbuhkan kebersamaan kita dan hal itu harus disadari oleh semua rakyat Indonesia. Kita akan selalu bersama-sama menghadapi masalah yang ada tanpa peduli bahwa kita memiliki perbedaan.






Jadi kita harus bisa menciptakan kebersamaan di tengah perbedaan yang ada agar negara kita tercinta ini menjadi negara yang maju serta aman, nyaman, dan sejahtera.


Kita mencoba merajut kebersamaan dalam suatu perbedaan melalui suatu rumus sederhana, yakni rumus 5M :






M yang pertama adalah menyadari. Kita harus mulai melihat perbedaan ini dengan menyadari bahwa perbedaan itu pasti ada, dan bahkan harus ada.






M yang kedua adalah memahami. Artinya, kita harus senantiasa mencoba memahami setiap perbedaan yang ada.






M yang ketiga adalah memaklumi. Sejak saat ini, kita harus belajar untuk memaklumi setiap perbedaan yang ada di antara kita.






M yang keempat adalah memaafkan. Tidak jarang, perbedaan membuat adanya ketersinggungan-ketersinggungan. Oleh karena itulah kita harus mampu memberi keluasan maaf.






M yang kelima adalah memperbaiki. Terkadang perbedaan memang tidak selalu baik. Di sinilah perlu kemauan keras dari kita untuk memperbaiki, bukan menyalahkan.


**










SEBAGAIMANA sabda Rasulullah saw., "... Perbedaan merupakan sebuah rahmat."


Di sinilah, kita --umat Islam-- harus mulai memikirkan jalinan ukhuwah Islamiyah daripada memperbesar jurang perbedaan.






Jadi, Mari Kita Bangun Kebersamaan Diantara Perbedaan, Sebab Begitu Indahnya Kebersamaan Dalam Perbedaan. Untuk kebersamaan selama ini. Tetap semangat! dan raihlah kesatuan.