Ciri-ciri & Pengertian Struktur Sosial menurut para
ahli
Jika
kita berbicara tentang struktur sosial, apa yang ada dalam benakmu?
Terkadang sebagian orang menggambarkan struktur sebagai suatu bagian yang
menyatu secara keseluruhan, seperti struktur bangunan atau
struktur anggota badan. Keduanya mempunyai banyak anggota
yang bersatu padu. Pada struktur bangunan terdapat atap, genting,
tiang, jendela, pintu, dan lain-lain. Sedangkan struktur badan lebih
mengacu pada keseluruhan organorgan yaitu tangan, kaki, kepala, jantung,
dan lain-lain.
Berkaca
dari keterangan-keterangan tersebut, lantas apa yang dimaksud dengan
struktur sosial? Dalam antropologi, konsep struktur sosial
sering dianggap sama dengan organisasi sosial, terutama
apabila dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan kelembagaan atau
hukum pada masyarakat yang tergolong bersahaja. Sedangkan dalam ilmu
sosiologi, struktur sosialdigunakan untuk menjelaskan keteraturan sosial,
yaitu menunjuk pada prinsip perilaku yang berulang-ulang dengan bentuk dan
cara yang sama.
Menurut
Soerjono Soekanto (2002:68) struktur sosial diartikan sebagai hubungan
timbal balik antarposisi sosial dan antarperan. Dengan demikian,
pengertian struktur sosial dapat didefinisikan sebagai suatu tatanan
sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan
timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat
unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga
dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.
Hendropuspito
(1989) dalam bukunya ”Sosiologi Sistematik” mendefinisikan bahwa struktur
sosial adalah skema penempatan nilainilai sosiobudaya dan organ-organ
masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai dengan berfungsinya organisme
masyarakat sebagai suatu keseluruhan dan demi kepentingan masing-masing.
Bagian nilai-nilai sosial adalah ajaran agama, ideologi, kaidah-kaidah,
moral, serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu
masyarakat. Sementara itu organ-organ masyarakat tersebut berupa kelompok-kelompok
sosial, institusi atau lembaga-lembaga sosial yang mengusahakan perwujudan
nilai-nilai tertentu menjadi nyata dan dipakai dalam memenuhi kebutuhan.
A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan
atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang
berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan
atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Pengertian struktur sosial menurut para ahli
sosiologi :
- George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
- George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
- William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
- Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
- Raymond Flirt : struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian.
- E.R. Lanch : struktur sosial adalah cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu dan kelompok sosial
- Coleman : Pola hubungan antar manusia dan antarkelompok manusia
- Kornblum : Pola perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat
B. Ciri-ciri
Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok
masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada
individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan
masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu
sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam
status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan
hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan
kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk
suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri.
Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal
ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di
Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial
masyarakat Indonesia adalah sbb: a.Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang
terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan
ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian
yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial
masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat
menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan
berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari
kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan
zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai
dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur
Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas
identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki
kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan
struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi
Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul
kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan
lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan
status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut
akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi
menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada
dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah
satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur
sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur
Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi
sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau
tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi
masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan,
keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa
dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang
pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun
secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi
terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat
dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak
memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya
mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada
masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial
Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak
mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan
mobilitas.
b. Mobilitas Sosial
Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan
terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah
terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah
terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas
antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu
yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
c. Stratifikasi
Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial
terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian
menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap
dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial
dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya,
masyarakat dibagi menjadi:
1) Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya,
pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan
Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik
lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi
terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan
wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang
atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang
paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam
dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan
termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya,
kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
B. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial
adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya
sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan
ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3
kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia
termasuk dalam ras Mongoloid.
b. Diferensiasi
suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil
dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang
tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
c. Diferensiasi
klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan,
dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas dasar garis
keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat
Minangkabau.
b. Klen atas dasar
garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi
agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi
profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar
jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi
jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi
atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.
Sumber:
Alam S& Henry H, 2008, Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas XI, Jakarta: Erlangga
TERIMA KASIH BANYAK,,,,
ReplyDeleteterima kasih sudah mencantumkan sumbernya mas. sangat membantu
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete