Wednesday, 31 July 2013

Tips Memotret Foto Keluarga, Reuni atau Pernikahan








Sebagai makhluk sosial, manusia paling suka berkumpul. Nah, kalau sudah ngumpul tentunya sayang sekali kalau gak sempat foto bersama. Di acara penting seperti acara pernikahaan, foto bersama justru menjadi yang terpenting untuk kenang-kenangan.


Untuk membuat foto bersama atau keluarga yang baik tidak sulit, tapi harus direncanakan dan diatur supaya hasilnya bagus. Di artikel ini, saya akan bagikan 10 tips untuk foto bersama.


1. Persiapkanlah dengan matang - Persiapkan kamera, tripod, flash, lensa dan lokasi memotret sebelum orang-orang datang.



Lakukan tes foto dengan bantuan beberapa teman atau staf terlebih dahulu sebelum memanggil semua orang untuk berkumpul. Dengan persiapan yang matang, pemotretan akan mulus dan orang-orang tidak perlu menunggu terlalu lama sampai kita siap.


2. Jadilah pemimpin - Fotografer dituntut jadi pemimpin untuk foto bersama, jadi jangan malu-malu dan takut dalam mengarahkan orang-orang. Rasa gugup mungkin ada, tapi usahakan untuk menutupinya.



Pastikan suara cukup lantang. Jika perlu naiklah ke atas kursi dan gunakan megaphone supaya orang-orang memperhatikan dan kebingungan. Cara ini sangat efektif terutama jika foto grupnya isinya cukup banyak.


3. Aturlah komposisi dan organisasi - Sebelum orang-orang berkumpul, tetapkan tempat dimana orang-orang akan diposisikan.



Siapkan kursi jika dibutuhkan. Setelah orang-orang datang, posisikan yang tinggi di belakang, dan yang pendek atau kecil di depan. Jika ada anak-anak, posisikan anak-anak duduk di depan atau di lantai.


4. Cari bantuan - Untuk memotret foto bersama dalam skala besar, misalnya saat acara reuni atau pernikahan, jangan segan-segan meminta bantuan untuk mengatur dan memanggil orang-orang yang difoto. MC (master of ceremony) akan sangat membantu dan juga anggota keluarga yang lain.


5. Dari atas - Untuk foto bersama dengan jumlah orang yang sangat banyak, pertimbangkan untuk memotret dari tempat yang tinggi misalnya diatas tangga.



Dengan sudut tinggi, maka ukuran kepala-kepala orang akan terlihat kurang lebih sama besar. Jika memotret di sudut bawah, orang-orang yang dibaris belakang ukuran kepalanya akan jauh lebih kecil. Selain itu, keuntungannya adalah wajah bisa terlihat sedikit lebih langsing akibat kepala yang mendongak keatas.


6. Komunikasi - Selama proses pemotretan, sebisanya tetap menjalin komunikasi. Kalau memungkinkan, dudukkan kamera diatas tripod, sehingga wajah kita bisa bebas melihat orang-orang dan berkomunikasi dengan mereka dan mereka bisa melihat kita dengan jelas.



Siapkan beberapa joke/humor sehingga mereka rileks dan terhibur. Ekspresi wajah juga akan lebih rileks dan santai.


7. Aksi yang berbeda - Selain foto formal yang cenderung serius, mungkin kita bisa juga memotret foto bersama yang informal bahkan yang agak heboh.



Jika tidak terlalu banyak pesertanya, kita bisa memposisikan orang-orang lebih menyebar, tidak melihat langsung ke kamera, atau melakukan aksi tertentu, misalnya melompat bersama-sama, berpengangan tangan dan lain-lain.


8. Beri contoh lewat mimik dan bahasa tubuh - Mimik eksresi dan gaya tubuh kita akan mempengaruhi orang-orang yang akan dipotret.



Jika kita bersikap serius, maka subjek foto akan ikut bersikap serius. Jika kita bersikap santai dan humoris, maka mereka akan lebih rileks. Tip ini akan sangat berpengaruh saat kita memotret anak-anak. Bermain-mainlah dengan mereka supaya mereka akrab dan ekspresif saat dipotret.


9. Momen - Momen yang tepat untuk menekan tombol shutter biasanya adalah sesaat dan sesaat setelah kita memberikan aba-aba.



Saat kita mengatakan siap, atau berhitung 1-2-3 biasanya orang-orang akan bersikap agak kaku dan jaim (jaga image), saat kita mengatakan oke, sekarang boleh santai, atau saat menebarkan joke (candaan) maka saat itulah adalah saat yang tepat untuk mendapatkan ekspresi menarik dan apa adanya. Bersiaplah untuk momen itu karena tidak berlangsung lama, sekitar 0.5-1 detik saja.


10. Pencahayaan - Jika memotret di luar ruangan, cari tempat yang teduh misalnya dibawah pepohonan dan pastikan cahaya yang jatuh ke setiap wajah merata.



Jika di dalam ruangan, pertimbangkan untuk memakai lampu kilat eksternal dan arahkan kepalanya ke atas langit-langit atau mengunakan payung fotografi sehingga cahaya yang jatuh ke orang-orang lembut dan merata.


Selamat mencoba dan semoga berhasil :)







Foto keluarga:


Foto ini dibuat setelah kursus kilat fotografi mengunakan kamera DSLR yang didudukkan di atas tripod dan lampu kilat di sebelah kiri kamera. Lampu kilat didudukkan diatas lightstand dengan payung transparan di depan lampu kilat.


Tujuan pemasangan payung untuk melembutkan cahaya. Lampu diarahkan secara diagonal ke sebelah kanan kamera supaya cahaya tersebar merata.



Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi denganinfofotografi.com

0 comments:

Post a Comment