"JIWA KORSA satu rasa dan satu asa"
Diawali dengan perkembangan jaman saat ini yang semakin banyak manusia hidup secara individualistis dan mementingkan diri sendiri, sedangkan manusia di dunia diciptakan sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Mulai dari dalam keluarga sampai kita hidup di dalam masyarakat umum, kita masih membutuhkan orang lain yang tentunya dengan interaksi sosialnya sebagai mahluk sosial yaitu saling peduli, tolong-menolong, dan saling membantu. Lalu apa itu jiwa korsa?
pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor-faktor:
(1) Rasa hormat,
(2) Kesetiaan,
(3) Kesadaran,
(4) Tidak mementingkan diri sendiri.
Mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ASHABIYAH-nya Ibnu Khaldun (1332-1406) di dalam bukunya yang terkenal MUQADIMAH. Di mana beliau mengartikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb. Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama di dalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung loyalitas, inisiatif, tanggung jawab, terbuka, memiliki dedikasi dll. dan tentang loyalitas perlu kiranya diartikan lebih luas. Di samping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula, bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan di manapun dia berada.
Jiwa Korsa memiliki banyak arti tergantung orang yang mengartikan, namun pada intinya jiwa korsa itu adalah jiwa satu rasa dan satu asa dalam mencapai satu tujuan atau biasa disebut rasa peduli dan sepenanggungan terhadap sesama di dalam suatu organisasi atau kelompok yang mempunyai satu tujuan. Jiwa Korsa juga dapat diartikan sebagai rasa persatuan, kekeluargaan, setia kawan, rasa tolong-menolong, bahu membahu, rasa memiliki bersama, dan rasa persaudaraan yang sangat erat.
Pray to Allah SWT
Jika dalam kehidupan sudah tidak ada jiwa korsa, baik itu dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, ataupun pada kehidupan organisasi, maka hal yang menjadi tujuan akan sulit sekali untuk dicapai atau malah tidak dapat mencapai tujuan. Hal yang terburuk akan terjadi bisa suatu perpecahan diantara kelompok tersebut. Maka jika perpecahan yang terjadi, jangankan untuk mencapai tujuan, kelompok tersebut dapat bertahan saja sudah beruntung sekali.
Penggunaan kata “jiwa korsa” dapat kita temukan dalam beberapa contoh kalimat di bawah ini, yang saya ambil dari berbagai sumber baik media cetak, media elektronik maupun media internet :
peperangan membutuhkan jiwa korsa. Dalam kehidupan sehari hari di luar pertempuran, jiwa korsa pun merupakan semangat yang bernilai positif. Itu menjadi sesuatu yang layak untuk dipelihara dan dibina.
Mantan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus Sutiyoso menilai, prajurit kerap keliru menafsir arti jiwa korsa kesatuan
Jiwa korsa itu mengajarkan rasa kesetiakawanan, rasa solidaritas, dan loyalitas yang tinggi. Akan tetapi, penerapan jiwa korsa tersebut perlu diimbangi dengan pembinaan dari pimpinan.
“Jiwa korsa akan menjadi tercela ketika ditempatkan dalam situasi yang salah,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin
Mayjen (Purn) TB Hasanuddinmenjelaskan bahwa jiwa korsa atau dalam istilah aslinya ” l’esprit de corps” adalah semangat bekerja sama untuk saling mengerti, membantu, menjaga, melindungi dan menolong satu sama lain
Korsa dilakukan dengan tujuan di dalam pertempuran. Jangan sampai prajurit meninggalkan teman yang tertembak,” kata Mantan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus Sutiyoso
Semula L’esprit de corps diperkenalkan oleh jenderal besar dan ahli strategi perang, yang juga merupakan kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte. Jiwa korsa ini sangat dibutuhkan agar tiap satuan sukses dalam setiap peperangan
Apakah penyerangan yang dilakukan 11 oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartosuro yang menewaskan empat tahanan Lapas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta, benar-benar hanya dilandasi jiwa korsa?
Mantan Danjen Kopassus Sutiyoso mengungkapkan semangat jiwa korsa yang menjadi alasan sebelas anggota Kopassus Kartosuro melakukan penyerangan berujung pembunuhan di Lapas Cebongan, Sleman, dinilai sudah disalahgunakan.
Diawali dengan perkembangan jaman saat ini yang semakin banyak manusia hidup secara individualistis dan mementingkan diri sendiri, sedangkan manusia di dunia diciptakan sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Mulai dari dalam keluarga sampai kita hidup di dalam masyarakat umum, kita masih membutuhkan orang lain yang tentunya dengan interaksi sosialnya sebagai mahluk sosial yaitu saling peduli, tolong-menolong, dan saling membantu. Lalu apa itu jiwa korsa?
pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor-faktor:
(1) Rasa hormat,
(2) Kesetiaan,
(3) Kesadaran,
(4) Tidak mementingkan diri sendiri.
Mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ASHABIYAH-nya Ibnu Khaldun (1332-1406) di dalam bukunya yang terkenal MUQADIMAH. Di mana beliau mengartikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb. Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama di dalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung loyalitas, inisiatif, tanggung jawab, terbuka, memiliki dedikasi dll. dan tentang loyalitas perlu kiranya diartikan lebih luas. Di samping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula, bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan di manapun dia berada.
Jiwa Korsa memiliki banyak arti tergantung orang yang mengartikan, namun pada intinya jiwa korsa itu adalah jiwa satu rasa dan satu asa dalam mencapai satu tujuan atau biasa disebut rasa peduli dan sepenanggungan terhadap sesama di dalam suatu organisasi atau kelompok yang mempunyai satu tujuan. Jiwa Korsa juga dapat diartikan sebagai rasa persatuan, kekeluargaan, setia kawan, rasa tolong-menolong, bahu membahu, rasa memiliki bersama, dan rasa persaudaraan yang sangat erat.
Pray to Allah SWT
Jika dalam kehidupan sudah tidak ada jiwa korsa, baik itu dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, ataupun pada kehidupan organisasi, maka hal yang menjadi tujuan akan sulit sekali untuk dicapai atau malah tidak dapat mencapai tujuan. Hal yang terburuk akan terjadi bisa suatu perpecahan diantara kelompok tersebut. Maka jika perpecahan yang terjadi, jangankan untuk mencapai tujuan, kelompok tersebut dapat bertahan saja sudah beruntung sekali.
Penggunaan kata “jiwa korsa” dapat kita temukan dalam beberapa contoh kalimat di bawah ini, yang saya ambil dari berbagai sumber baik media cetak, media elektronik maupun media internet :
peperangan membutuhkan jiwa korsa. Dalam kehidupan sehari hari di luar pertempuran, jiwa korsa pun merupakan semangat yang bernilai positif. Itu menjadi sesuatu yang layak untuk dipelihara dan dibina.
Mantan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus Sutiyoso menilai, prajurit kerap keliru menafsir arti jiwa korsa kesatuan
Jiwa korsa itu mengajarkan rasa kesetiakawanan, rasa solidaritas, dan loyalitas yang tinggi. Akan tetapi, penerapan jiwa korsa tersebut perlu diimbangi dengan pembinaan dari pimpinan.
“Jiwa korsa akan menjadi tercela ketika ditempatkan dalam situasi yang salah,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin
Mayjen (Purn) TB Hasanuddinmenjelaskan bahwa jiwa korsa atau dalam istilah aslinya ” l’esprit de corps” adalah semangat bekerja sama untuk saling mengerti, membantu, menjaga, melindungi dan menolong satu sama lain
Korsa dilakukan dengan tujuan di dalam pertempuran. Jangan sampai prajurit meninggalkan teman yang tertembak,” kata Mantan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus Sutiyoso
Semula L’esprit de corps diperkenalkan oleh jenderal besar dan ahli strategi perang, yang juga merupakan kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte. Jiwa korsa ini sangat dibutuhkan agar tiap satuan sukses dalam setiap peperangan
Apakah penyerangan yang dilakukan 11 oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartosuro yang menewaskan empat tahanan Lapas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta, benar-benar hanya dilandasi jiwa korsa?
Mantan Danjen Kopassus Sutiyoso mengungkapkan semangat jiwa korsa yang menjadi alasan sebelas anggota Kopassus Kartosuro melakukan penyerangan berujung pembunuhan di Lapas Cebongan, Sleman, dinilai sudah disalahgunakan.
0 comments:
Post a Comment