Friday 16 August 2013

Lembaga Konsultan Politik Mulai Kebanjiran Pesanan






Jakarta - Kesibukan Grace Natalie, 31 tahun bertambah padat usai libur Lebaran kemarin. Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Centre (SMRC) ini harus meladeni permintaan konsultasi dari sejumlah partai dan politisi yang mulai meningkat. Meski pemilihan umum 2014 masih akan berlangsung 9 bulan lagi, namun permintaan untuk survei dan konsultasi politik sudah banyak sejak pertengahan tahun ini.


Saking banyaknya, bahkan SMRC terpaksa sampai harus menolak beberapa orderan yang masuk. Maklum selain dari partai dan politisi yang akan bertarung pada 2014, SMRC juga masih mengerjakan order sejumlah calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah.


“Banyakan mereka yang datang, kan pak Saiful sudah punya nama ya. Rata-rata politisi yang cukup senior atau yang melek politik tahu kapasitas dan kredibiltas beliau, itu yang bikin orang percaya,” kata Grace, kepada detikcom, Rabu (14/8) lalu.


Menurut perempuan kelahiran 4 Juli 1982 itu, saat ini politisi maupun partai politik sudah mulai menyadari akan pentingnya hasil survei sebagai modal sebelum berlaga dalam sebuah pesta demokrasi. Dalam sebuah pemilihan gubernur misalnya, seorang politisi yang berniat mendaftar akan terlebih dulu menyewa lembaga survei untuk mengukur peta kekuatannya.


Data survei tersebut kemudian disodorkan ke partai politik untuk meminta dukungan. Partai-partai yang pragmatis umumnya akan memilih calon yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi berdasarkan hasil survei tersebut.


Grace menambahkan, orang yang sudah kuat, dikenal publik dan dipersepsikan bagus seperti seorang tokoh birokrat, agama ataupun artis biasanya sudah punya modal politik. “Partai-partai lebih gampang ngasih tiket ke orang itu,” kata dia.


Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengakui adanya peningkatan permintaan untuk survei dan konsultasi politik. Ada ratusan bahkan ribuan calon politisi yang potensial menggunakan jasa lembaga tersebut. Para politisi rela merogoh kocek hingga miliaran rupiah untuk membayar lembaga konsultan politik.


Hal senada disampaikan Direktur riset Lingkaran Survey Indonesia Armand Salam . Tahun ini order mengerjakan survei sudah meningkat tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya level pemilihan kepala daerah. Politisi umumnya memesan survei mulai tahun ini untuk mengetahui “peta kekuatan” pada 2014 nanti. “Saya rasa politik itu enggak ada matinya untuk disurvei. Nah, ini pasti (permintaan) meningkat terutama legislatif yang banyak daerah pemilihan,” kata Armand ,Rabu (14/8) lalu.


Pengamat Komunikasi Politik Universitas Indonesia Effendi Gazali mengatakan berkembang pesatnya lembaga konsultan politik bukan hanya didorong faktor mandulnya kaderisasi di internal partai. “Alasan utamanya dalam komunikasi politik adalah kompetisi untuk jadi pejabat publik. Jadi perlu kompetisi dan saling mengaju-ajukan nama serta keunggulan plus promosi. Nah untuk tujuan itulah diperlukan survei dan konsultan,” kata Effendi.

0 comments:

Post a Comment